Selasa, 31 Januari 2012

tugas akoh

Nama : Maria sri utami
Nim : 0971510086
Tugas komunikasi pemasaran terpadu
Integrated Marketing Communication (IMC)

AQUA
1. Advertising
Pemenuhan dari satu sumber saja tidak cukup karena makanan yang kita makan sehari-hari saja tidak dapat memberikan 100% mineral yang kita butuhkan. Cara pengolahan dan memasak makanan seringkali menyebabkan mineral tersebut hilang. Oleh karena itu mineral dalam air minum sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dan sebaliknya, akan sangat berbahaya jika kita meminum air kosong atau air tanpa mineral.
Diferensiasi adalah tujuan pertama Tirto. Pada cara pemasaran yang cerdas, dia menyebut produknya AQUA (bahasa latin untuk “air”). Orang-orang asing di Indonesia, sebagai pasar sasaran awal, bisa paham apa maksud kata tersebut. Lebih dari 300 bahasa yang diucapkan di Indonesia dan sensitivitas etnis sangatlah penting. Pemilihan istilah Latin adalah netral, dan tidak menguntungkan kelompok etnis tertentu. Sebagai bonus, AQUA adalah kata yang mudah diucapkan bagi penutur bahasa manapun.
Untuk mengkilapkan citra AQUA Tirto mencoba sloga bersih, bening, dan bebas bakteri untuk empat tahun yang pertama. Penjualan masih berkisar di bawah dua juta liter per tahun. Pada tahun 1979 Tirto mengubah slogan tersebut secara permanen menjadi air sehat setiap saat, pendekatan yang lebih klinis. Ini berhasil. Slogan yang baru, bersama dengan pengenalan wadah plastik yang baru pula, menekan penjualan AQUA menjadi lebih dari 12 juta liter pada tahun 1983.

Adapun kelebihan AQUA :
• AQUA berasal dari 100% air pegunungan yang mengalir sendiri tanpa dipompa (self flow), sehingga begitu jernih dan mengandung komposisi mineral seimbang. Proses pemilihan mata air dilakukan dengan proses teliti dan hati-hati dengan melalui serangkaian uji geologi, fisika, kimia dan mikrobiologi. Daerah perlindungan air di sekitar sumber air tersebut pun juga selalu dijaga kelestariannya.
• AQUA diproses dengan teknologi tinggi dan penuh kontrol kualitas di setiap titiknya. Ruang produksi dan mesin-mesin senantiasa disanitasi secara rutin. AQUA menerapkan inline system, sebuah sistem produksi yang berkesinambungan tanpa terputus mulai dari pemrosesan air hingga pemasangan tutup dan segel dengan seminimal mungkin sentuhan tangan manusia. Selain itu, tersedia laboratorium dengan peralatan terbaru di setiap pabrik yang akan mengontrol kualitas produk yang dihasilkan. Dengan adanya pemrosesan yang berteknologi tinggi dan laboratorium dengan peralatan lengkap, air terbebas dari bakteri patogen penyebab penyakit.
• AQUA selalu memperhatikan kualitas produknya, mulai dari pemilihan sumber, pemrosesan sampai dengan penanganan produk. Ada standar penyimpanan dan penanganan produk yang harus ditetapkan untuk tetap menjaga kualitas AQUA sampai di tangan Anda. Proses kontrol kualitas inilah yang paling membedakan AQUA dengan air minum lainnya.
• Standar kualitas AQUA sudah memenuhi standar nasional (SNI) maupun internasional (WHO) sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
• AQUA peduli dengan kesehatan di masa kini dan masa depan, dengan melakukan berbagai program untuk Andanya, seperti: AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia (AKSI), AQUA Quality Commitment (AQC) dan AQUA untuk Anak Indonesia (AuAI).
2. Promosi penjualan
Ada pusat-pusat distribusi AQUA di seluruh Indonesia yang dioperasikan oleh PT Wirabuana Intren, distribusi tunggal produk AQUA. Truk-truk AQUA yang ada di mana-mana memastikan pengiriman ke outlet-outlet eceran dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan dispenser air AQUA untuk para pekerjanya. Maskapai penerbangan yang utama seperti Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia, menawarkan AQUA kepada para penumpangnya. Para penumpang ini membutuhkan layanan yang dapat dipercaya.

AQUA kemudian memperluas kegiatan pemasarannya hingga ke pulau-pulau terluar Indonesia. Untuk mengurangi biaya transportasi, berbagai fasilitas produksi yang dioperasikan oleh pemberi lisensi yang memproduksi air pada spesifikasi AQUA telah dibuka baru-baru ini di Manado, Sulawesi Utara, dan Medan, Sumatra Utara. Meski demikian, hampir dua pertiga penjualan AQUA masih di seputar daerah Jakarta, dengan disuplai oleh 5 fasilitas produksi yang berlokasi di Jawa Barat yang mewakili 65% jumlah total kapasitas AQUA .

AQUA Group sekarang adalah perusahaan air minum kemasan terbesar di wilayah Asia-Pasifik, yang menjual 300 juga liter air botol pada tahun 1992. Memulai bukanlah hal yang mudah. Pada awalnya, banyak yang menertawakan gagasan bahwa Indonesia akan membeli air minum semua, dimana satu liter air dengan harga yang sama dengan satu liter bensin. Para pengejek berkelakar bahwa menjual air kepada orang-orang Indonesia dengan iklim hutan hujan tropis seperti halnya menjual balok-balok es kepada orang-orang Eskimo. Tetapi Tirto tetap menjalankan gagasan tersebut. Sekarang koran-koran menyebut Tirto sebagai Raja Air. Pabrik-pabrik pemrosesan milik AQUA Group secara keseluruhan memiliki kapasitas produksi lebih dari 485 juta liter air per tahun, dan mengekspor AQUA ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan Australia.


3. Public relations
Peran PR sangat strategis baik untuk pencitraan perusahaan maupun produk. Sebab, apa yang akan dilakukan perusahaan harus melalui perencanaan yang baik dengan cara antara lain, mengidentifikasi dan memahami isu, pemetaan pemangku kepentingan, pendekatan kegiatan yang tepat dan pengawasan.
Karena itu, pendekatan komunikasi baik internal maupun eksternal sangat penting dilakukan terkait dengan reputasi perusahaan. Selain itu kita juga melibatkan pihak ketiga yakni orang-orang yang kredibel untuk bicara soal Aqua, seperti media, ahli dan pemerintahan.
PR yang baik adalah, memiliki integritas dalam dunia kehumasan, dan dalam konteks Aqua PR adalah paham benar soal industri air. PR juga harus mempunyai jaringan baik dan luas, memiliki kemampuan bahasa asing dan keahlian komunikasi atau cara presentase yang bagus. Seorang PR juga harus memiliki ambisi atau tekad masa depan yang lebih maju.

4. Direct selling
penawaran harga khusus yang dilakukan oleh AQUA. Misalnya dengan membeli kemasan bertanda khusus, anda akan mendapatkan harga yang lebih murah dari biasanya.
the database (mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the response (memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).

5. Personal selling
Strategi pemasaran awal tidak ditujukan di Indonesia. Tirto bertujuan membentuk sebuah pasar kecil yang menyediakan air minum dan es bagi orang-orang asing di Jakarta. Sangat mengejutkan, tes pemasaran AQUA di terminal-terminal bus besar di Jakarta dan sepanjang jalan pantura Jawa mengungkapkan bahwa orang-orang Indonesia memiliki kemauan untuk membeli air kemasan botol. Berita tentang AQUA menyebar dari kota-kota besar ke desa-desa kecil di pedalaman. Tetapi harapan konsumen harus dipertimbangkan. Meskipun AQUA mengandung bahan-bahan yang sehat, itu pada dasarnya bukanlah apa-apa kecuali hanya air dalam kemasan botol. Itu bukan karbonasi atau rasa. Akan tetapi, sejak awal AQUA umumnya diebut “Air Mineral AQUA“. Orang-orang Indoneia tidak tahu apa yang diharapkan. Pada sampel promosi penjualan awalnya AQUA diberikan kepada para pengunjung bioskop. Tirto mendengar seorang perempuan tua mengatakan “Bagaimana ini bisa tidak memiliki rasa ? Ini hanya air biasa. AQUA perlu citra yang lebih baik daripada sekedar “air biasa.”

6. Media yang digunakan
AQUA menggunakan semua media untuk iklan. Bus, taksi, TV, radio, surat kabar, dan majalah membawa logo dan slogan AQUA berwarna biru yang berbeda. Dalam menjaga image yang sehat dan kuat ini, AQUA secara aktif mendukung event-event atletik internasional seperti olahraga lintasan dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat. Pada maraton populer dan lari 10.000 meter truk-truk AQUA memberikan shower air bersih kepada para pelari yang lelah.

7. Landasan teori
Perkembangan teknologi dan kemajuan masyarakat membutuhkan sebuah produk dikomunikasikan dengan kreatif sehingga efektif, efisien dengan biaya terukur.
Diperlukan sebuah komunikasi kampanye pemasaran yang terpadu (integrated marketing communication campaign) dengan tujuan agar terbina hubungan salaing memuaskan dan berkelanjutan antara produk dengan masyarakat pengguna (end user). Produk harus dikenal, mempunyai daya guna yang memuaskan pemakai, harga yang pantas dan bersaing, mudah memperolehnya. Agar tercapai semuanya itu harus dikomunikasikan dengan pendekatan yang informative dan persuasive.
Pola-pola Komunikasi
Sebuah komunikasi akan persuasive apabila komunikator dengan sadar mengembangkan pesan-pesannya dengan maksud agar menghasilkan kesan/pengaruh yang dapat mempengaruhi/merubah/membangun sikap atau tingkah laku (habit) sasaran (end user).

Pola dasar komunikasi tersebut digambarkan sebagai berikut :
Siapa ---- menyampaikan apa ---- melalui media apa ---- pada siapa.
Komunikasi yang persuasive bisa disampaikan melalui cara Retorika, Propaganda dan Negosiasi.
Pola komunikasi ini sekarang berkembang tidak lagi berdasar arus komunikasi (dari konsumen ke end user) melainkan berdasar pada perencanaan komunikasi (dari end user ke konsumen), karena sesungguhnya produk dibuat untuk kepuasan dan need dari konsumen.
Komunikator harus berpikir sebagai end user apabila harus merencanakan komunikasi. Apa yang harus disampaikan, bagaimana menyampaikan, bila, dimana, dan siapa yang harus menyampaikannya. Komunikasi akan menjadi mubazir dan membuan-buang uang jika ketentuan itu tidak ditaaati.
Khalayak sasaran atau end user mempunyai anatomi uraian yang menyangkut 1) tanggapan (response), 2) karakteristik dan 3) citra atau imagesuatu produk/perusahaan.
Mengenai respon atau tanggapan, ada pola lazim disebut AIDA (awareness, interest, desire, dan action). Ada pula pola yang dikenal yang dikenal sebagai hirarki akibat yang mengemukakan tahapan : awareness, knowledge, liking, preference, conviction, purchase. Pola yang ketiga adalah innovation adoption dengan tahapan : awareness, interest, evalution, trial dan adoption. Ketiga pola ini pada dasarnya mengakui adanya tiga tahapan tanggapan khalayak yakni tahap : cognitive, affective dan behavioral. Michael L. Ray seorang pakar komunikasi mengemukakan hasil penelitiannya, bahwa tidak selalu tahap-tahap ini dilalui dalam urutan sebagaimana tertera. Di Indonesia, pola yang lazim dan ‘pas’ dengan beheviour masyarakat adalah pola AIDA meskipun tidak selalu melewati urutan sebagaimana tertera.
Tentang karakteristik, adalah penelitian seberapa jauh end user bisa dibujuk, dipengaruhi. Kelompok end user mana yang mempunyai kemudahan dibujuk lebih besar dibandingkan kelompok lain. Belum dapat disimpulkan secara ilmiah bahwa intelijensi seseorang akan menjadi kebal bujukan, demikian juga tidak terlalu benar bahwa setiap wanita mudah dibujuk dibandingkan dengan pria. Bahwa setiap wanita masa kini mempunyai sifat ekshibisionis lebih besar namun mereka mempunyai pola tersendiri untuk sampai pada tahap membeli dan loyal.
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa kepribadian yang rendah cenderung mudah dipengaruhi atau dibujuk. Ada kaitan antara rasa percaya diri dan kemudahan dirayu.
Tentang citra atau image ada tiga faktor yang harus dibentuk oleh produk/perusahaan terhadap khlayak sasaran, yakni :
1) Evaluasi (image tentang baik dan buruk)
2) Potensi (kuat dan lemah)
3) Aktivitas (unsur aktif dan pasif)
mDisinilah peran seorang Public Relation/PR yang harus berupaya membuat citra positif perusahaan/produk. Walaupun bidang ini merupakan disiplin ilmu tersendiri namun erat terkait dengan promotion dan komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

postingan anu anuan

aakkkkhhhhhhh..... udah lama banget ga ngeblog. berubung gue ga punya "tempat sampah" kayaknya disini pas buat tempat sampah. ...